Tes Baca Quran Capres-Wacapres, Ide  Santri Aceh Go Nasional

 
Tes Baca Quran Capres-Wacapres, Ide  Santri Aceh Go Nasional

LADUNI. ID, KOLOM- WACANA tes baca Alquran terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden menjelang Pemilu 2019 yang digagas oleh Ikatan Dai Aceh, seolah menambah “bumbu penyedap” politik yang menarik untuk diperbincangkan. Tak urung, gagasan ini memantik polemik dari kedua kubu pasangan. 

Pro dan kontra pun tak terelakkan, baik di media sosial maupun media massa mainstream lainnya. Ibarat laron yang sedang berpesta di bohlam, meskipun panas, namun ribuan laron akan terus berputar-putar mendekatinya. Kendati pada akhirnya sang laron harus terpanggang kepanasan dan mati di bohlam.

Berawal dari sebuah konferensi pers di 3 in 1 Cafe, Banda Aceh yang digelar Ikatan Dai Aceh (IDA) pada Sabtu (29/12/2018), organisasi ini meminta pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mengikuti tes mampu baca Alquran, seperti yang dilakukan di Aceh untuk para pasangan calon kepala daerah dan calon legislatif yang akan mengikuti tahapan pemilu. 

“Kita ingin mengundang kedua paslon capres untuk mengikuti ketrampilan mampu baca Alquran di depan khalayak ramai. Terobosan ini akan kita mulai dari Aceh sebagai pionir,” kata Ketua Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak.

Menurut IDA, tujuan uji baca Alquran ini adalah untuk meredam perang fitnah dari kedua kubu dan pendukung masing-masing calon yang selama ini kerap membawa embel-embel agama. Sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, lanjut Marsyuddin, pihaknya ingin turut berperan dalam pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Bahkan, IDA juga telah siap dengan jadwal tes baca Alquran, yaitu pada 15 Januari 2019 bertempat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Serambi, 30/12/2018).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN