Jika Ingin Memahami Islam secara Benar, Kiai Said: Gabungkan Nash dan Akal

 
Jika Ingin Memahami Islam secara Benar, Kiai Said: Gabungkan Nash dan Akal

LADUNI.ID, Jakarta - Seseorang yang ingin memahami ajaran Islam dengan benar harus menggabungkan antara nash dan akal. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj pada pembukaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) zona DKI Jakarta di Jakarta Islamic Center (JIC) Jakarta, Jumat (11/1).

Nash terdiri atas Al-Qur'an dan Hadits. Sementara akal terdiri atas Ijmak dan Qiyas. "Kata Imam Syafii, bukan kata saya. Saya hanya menyampaikan saja. Kata Imam Syafii, kalau kita ingin paham agama Islam yang benar harus menggabungkan antara nash dan akal," terang Kiai Said.

Kegiatan MKNU diikuti ratusan peserta yang terdiri atas pengurus NU tingkat ranting dan kecamatan. Sebab menurut Kiai Said, seseorang yang hanya memahami nash saja membuatnya eksklusif (tertutup) dan jumud (kaku), sehingga bisa berdampak radikal. Begitu pun kalau hanya berlandaskan akal saja, membuatnya liberal dan liar.

Kiai Said juga memberikan perincian yakni, pertama, Al-Qur'an. Untuk memahami maksud ayat-ayat Al-Qur'an, seseorang harus mengerti tentang berbagai disipilin ilmunya, seperti ushul fiqh karena di dalamnya terdapat berbagai macam terminologi seperti muhkamat dan mutasyabbihat, mutlaqah dan muqayyadah, amah dan khasshah, hakiki dan majazi, nasihkah dan mansukhah.

Adapun yang kedua, Hadits. Menurut Kiai Said, ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an masih umum atau global sehingga membutuhkan hadits sebagai penjelasan. Ia mencontohkan bahwa Al-Qur'an memerintahkan umat Islam agar shalat, tapi tidak menjelaskan tentang jumlah shalat dan teknis pelaksanaannya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN