Habib Munzir Pernah Menangis Malu karena Seorang Biarawati
LADUNI.ID, Jakarta - Di tengah perjalanan dakwah dari Sorong menuju Teminabuan Papua, Habib Munzir dan rombongan menyewa mobil 4×4 bak terbuka. Di tengah perjalanan rombongan ini diberhentikan oleh salah seorang Biarawati berusia di atas 50an tahun. Sepertinya ia ingin ikut menumpang mobil. Bang Asri (yang menyupir mobil) menanyakan kepada Habib Munzir, karena mobil ini sudah dicarter oleh Habib Munzir dan rombongan. "Habib, apakah ibu Biarawati ini boleh dinaikkan...?". Tanya Bang Asri kepada Habib Munzir.
Tanpa pikir panjang lagi Habib Munzir menjawab: "Boleh, tapi mau ditempatkan dimana...? Disini sudah tidak ada tempat".
"Taruh di bak belakang aja Bib, bersama barang-barang," kata Bang Asri.
"Hmmm...tapi saya merasa tidak tega jika Ibu itu harus duduk di belakang bersama barang-barang," jawab Habib Munzir.
"Dia sudah biasa seperti itu kok Bib," jawab Bang Asri.
Mendengar jawaban "sudah biasa" tersebut, Habib Munzir merasa kaget dan terkejut, beliau menceritakan, saya kaget dan merasa tercekik mendengarnya, "sudah biasa...?", "Dia sudah biasa seperti itu Bib", seorang Biarawati penyeru kepada Agama keyakinannya, ia ternyata sudah terbiasa untuk berjalan dan duduk di bak bagian belakang dari kampung ke kampung demi berjuang untuk menyebarkan keyakinannya.
Kata Habib Munzir lagi: "Maka tidak salah kalau seandainya Agama non muslim yang menjadi maju, karena para Da'i muslim hanya bersembunyi di kota-kota besar, tidak mau keluar seperti mereka. Maka jangan salahkan mereka jika muslimin semakin mundur, karena para Da'inya juga semakin mundur. Dan ketika sopir mengatakan ia sudah terbiasa, maka semakin sakit hati saya, bukan semakin tenang tapi semakin sakit saya mendengarnya."
Memuat Komentar ...