Penjelasan Lengkap tentang Aqiqah
Laduni.ID, Jakarta - Aqiqah berasal dari bahasa Arab “aqiqah” yang memiliki beberapa makna. Di antaranya bermakna rambut kepala bayi yang telah tumbuh ketika lahir, atau hewan sembelihan yang ditujukan bagi peringatan dicukurnya rambut seorang bayi. Bila bayi itu laki-laki, maka hewan sembelihannya berupa dua ekor kambing. Bila perempuan, maka cukup dengan seekor kambing saja. Selain itu, akikah juga dapat bermakna sebuah upacara peringatan atas dicukurnya rambut seorang bayi.
Dalam sejarahnya, tradisi aqiqah merupakan warisan dari tradisi Arab pra Islam yang dilaksanakan dengan cara menyembelih hewan kambing pada saat bayi lahir yang kemudian darahnya dioleskan ke kepala si bayi. Setelah Islam datang, kemudian praktik tersebut diubah dengan mengolesi kepala si bayi dengan minyak. Aqiqah dalam Islam juga tidak membedakan bayi laki-laki dan perempuan. Tidak sebagaimana tradisi Arab pra Islam yang hanya mengkhususkan aqiqah bagi bayi laki-laki saja. (Nasarudin Umar, 2002: 98)
Secara umum, hewan (kambing) yang akan disembelih dalam acara aqiqah tidak jauh berbeda dari berkurban di Hari Raya Idul Adha. Baik dari jenis, usia hewan, tidak cacat, niat dalam penyembelihan hewan serta menyedekahkan daging (yang telah masak) kepada fakir miskin.
Hukum Pelaksanaan Aqiqah
Dalam hukum Islam (fiqih), aqiqah dilaksanakan berdasarkan Hadis dari Samrah bin Jundab yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda;
Memuat Komentar ...