Konsultasi Siap Nikah Umur 25 Tahun: Keinginanku Bertentangan dengan Ekspektasi Orang Tua
Assalamu’alaikum wr wb.
Mbak Nur, saya mau cerita. Saya Wulan 15 tahun, kelas 1 SMA. Mbak, saat ini saya merasa tertekan dan stress pasalnya orang tua menaruh harapan atau ekspektasi yang terlalu tinggi pada saya. Saya harus selalu menurut kemauan orang tua. Pada saat saya kecil, saya selalu kena marah kalau nilai saya jelek atau turun dari biasanya.
Saat ini pun saya harus bersekolah di SMA Negeri pilihan orang tua saya, padahal sebenarnya saya mempunyai pilihan sekolah sendiri. Semakin hari saya semakin tersiksa dan tidak nyaman menjalani kehidupan di sekolah saat ini. Saya sudah mendiskusikannya dengan orang tua, namun orang tua selalu berpendapat bahwa saya hanya mencari alasan saja.
Orang tua saya bahkan sudah mempunyai pandangan jurusan apa yang harus saya ambil selepas SMA nantinya. Mungkin saya masih sanggup menyelesaikan SMA saya di sekolah pilihan orang tua saya, namun saya ingin bisa memilih jurusan kuliah sesuai passion saya.
Bagaimana saya harus menghadapi orang tua saya ? Saya ingin bisa menyampaikan uneg-uneg saya dengan baik, dan orang tua memahami keadaan saya. Mohon sarannya ya mbak. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Wulan di Jakarta.
Tanggapan
Wa’alaikumsalam wr wb.
Haloo Wulan, orang tua memang seringkali memiliki ekspektasi yang tinggi pada anaknya. Ekspektasi merupakan suatu pola pikir yang dipegang untuk membantu orang berubah dari waktu ke waktu, dari lama ke baru dan dari hal yang tidak diketahui menjadi tahu di mana semua hal tersebut dapat membantu seseorang dalam menghadapi tuntutan di masa yang akan datang. Permasalahan akan datang apabila kemudian orang tua bertindak otoriter tanpa mempertimbangkan kemampuan, kemauan dan passion anaknya. Anak yang merasa tidak dapat memenuhi ekspektasi orangtua cenderung memiliki rasa percaya diri rendah dan kurang mampu menyesuaikan diri di lingkungan.
Memuat Komentar ...