Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 31: Memahami Keesaan dan Kekuasaan Allah SWT
Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Kemurnian Tauhid pada Allah s.w.t. harus senantiasa dijaga, jangan sampai kemurnian itu bergeser dan ternoda, sehingga terjerembab dalam kemusyrikan, seperti yang dialami oleh kaum musyrik terdahulu, dengan menyembah berhala dan sembahan-sembahan lain yang tidak layak. Pergeseran Tauhid ini (keesaan Allah) terjadi juga di kalangan ahli – ahli kitab terdahulu, sebagian dari mereka mengkultuskan para rahib dan pemimpin agama, menjadikan Nabi dan Rasul sebagai putra Tuhan. Al-Qur’an memperingatkan hal ini dalam salah satu ayatnya.
اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allahdan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-Taubah, 9 : 31)
_______________________________________________
Memuat Komentar ...