Hukum Mencintai Suami atau Istri Orang

 
Hukum Mencintai Suami atau Istri Orang
Sumber Gambar: laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta - Akhlak dalam Islam sebenarnya tidak pernah memberikan larangan seseorang untuk mencintai orang lain sebab cinta merupakan fitrah yang datang dengan sendirinya tanpa perlu dicari. Seseorang yang mencintai bahkan mempunyai derajat tinggi dan juga mulia disisi Allah subhanahu wa ta’ala dimana seseorang yang memiliki cinta mendalam akan mati syahid dengan beberapa ketentuannya.

Akan tetapi, seorang wanita atau pria yang berusaha mengganggu atau merebut pasangan dari sebuah keluarga terutama kerabat dekat mengartikan sama saja dengan mengambil sesuatu yang bukan milik kita dan bukan termasuk pergaulan dalam Islam sehingga akan menyakitkan untuk keluarga tersebut.

Al-‘Allamah Abu Bakar Utsman bin Muhammad Zainal Abidin Syatha Al-Dimyathi Al-Bakri, berkata jika seorang yang mati syahid [akhirat] merupakan orang yang mati sebab kecintaan mendalam meski orang tersebut tidak boleh disetubuhi atau dinikahi dengan ketentuan tidak melanggar aturan syariat dan kecintaan tersebut dipendam dan tidak diutarakan pada orang yang dicintainya dan bisa juga dikategorikan pada cinta dalam diam menurut Islam.

Jodoh adalah salah satu perkara ghaib yang hanya Allah saja yang tahu sampai seseorang menemukan jodohnya. Meskipun jodoh adalah perkara ghaib dan dipercayai sebagai takdir, namun seseorang juga memiliki kemampuan untuk memilih jodohnya.  Jadi dengan berusaha sebenarnya jodoh itu adalah pilihan yang bisa diusahakan, sehingga kita punya kemampuan untuk memilih jodoh kita sendiri sesuai dengan pilihan dan keinginan kita.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN