Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 50: Makna Hakiki Puasa Ramadhan di Tengah Kehidupan Masyarakat
Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang telah diwajibkan oleh Allah SWT pada bulan Sya'ban di tahun kedua Hijriyah. Sebagaimana telah tercantum dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ -١٨٣
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu menjadi orang yang bertakwa”.
Intisari puasa adalah pertama, menahan diri dan mengendalikan syahwat kemanusiaan yaitu sesuatu yang menjadi keinginan dan kebutuhan manusia seperti makan minum dan hubungan badan dengan pasangannya tetapi ditahan dalam jangka waktu tertentu yang sebenarnya halal karena semata-mata mengharap ridho Allah SWT. Menahan diri dari makan dan minum dapat melemahkan syahwat kebinatangan manusia.
Syahwat ini seringkali memperdaya manusia dan dapat menghancurkan martabat manusia. Menahan diri dari makan dan minum yang berlebihan dapat membuat seseorang untuk mengendalikan hawa nafsunya. Hawa nafsu dalam perspektif Islam tidak harus dimusnahkan tetapi dikendalikan.
Puasa dapat mempersempit ruang gerak dan kesempatan syetan untuk menggoda manusia sebab pada saat berpuasa jaringan lemak 7 dalam aliran darah menyempit sehingga setan tidak dapat melewatinya. Hal ini berarti dapat mengurangi bahkan menghindari berbuat dosa.
Memuat Komentar ...