Sanad Itu Penting dalam Memahami Islam yang Dikehendaki Tuhan untuk Semua
Laduni.ID, Jakarta - Seyogyanya seseorang mengenang kehormatan pendahulunya itu bukan untuk menunjukkan ketenaran tapi yang paling penting adalah untuk meneladani kesholehan dan mengikuti jejak-jejak kebaikannya. Misalkan seperti nasab keturunan pengasuh pesantren Al-Fakhriyah, Jawa Tengah, yakni Mbah KH. Abdullah bin Umar. Beliau ini mempunyai keturunan yang juga meneladani kesholehannya, yakni KH. Abdul Hamid, atau yang sering kita sebut Mbah Hamid Pasuruan. Selain itu, salah satu dzuriyyahnya adalah Gus Baha. Memang benar nasab itu perlu diperhatikan tapi tidak cukup sekadar untuk kebanggaan, melainkan untuk diteladani.
Lalu misalkan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan. Kakek beliau ini bernama Habib Salim bin Ahmad bin Jindan bin Syaikh Abu Bakar bin Salim. Habib Salim ini merupakan salah satu ulama yang termasuk guru dari Sayyid Muhammad bin Alawi, Makkah. Di antara ulama Indonesia yang disebut oleh Sayyid Muhammad bin Alawi sebagi gurunya adalah Habib Ali Bin Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi (Kwitang)
Memuat Komentar ...