Orang Berilmu Lebih Utama dari Ahli Ibadah, Mengapa?
Laduni.ID, Jakarta - Sayyidina Ali berkata, tidak ada ibadah yang nilainya itu seperti berpikir. Dan berkata sebagian Ahli Ma’rifat “Berpikir adalah lampunya hati” Di sisi lain disebutkan bahwa berpikir sebentar adalah lebih baik dari pada beribadah selama 60 tahun. Syekh Al Khafani berkata “Bertafakur di dalam hal-hal yang diciptakan oleh Allah, di dalam sakaratul maut, siksa kubur, dan prahara hari kiamat itu lebih baik, dari pada memperbanyak ibadah.
Ulama yang memiliki kedekatan lebih dengan Allah itu kebanyakan ibadahnya biasa saja, tetapi banyaknya adalah berpikir. Ada perumpamaan bahwa Allah SWT berkata, “Kalau kamu benar bisa mengendalikan kehidupan, coba nyawamu ketika akan sakaratul maut, ketika akan meninggal itu nyawanya ditahan.” Sehingga kita sadar, mengendalikan hal yang paling kita inginkan saja ketika itu tidak bisa, yaitu nyawa. Ini menunjukan betapa kita adalah makhluk yang sepele.
Pun juga dengan mengendalikan cinta, kita pasti tidak bisa. Karena itu bukan wilayah kita. Siapa yang mengarahkan perasaan cinta seseorang kepada kita? Tentu bukan wilayah kita. Di sisi lain terkadang kita memiliki pilihan, dan pilihan itu yang malah mengarahkan kepada kebangkrutan, terkadang punya keinginan malah mejadi kecelakaan. Misalkan seorang anak ingin sepeda, lalu dibelikan orang tuanya malah jadi sebab jatuhnya kecelakaan. Punya asset kaya, malah terpleset.
Kita jika melihat kuasanya Allah itu begitu dahsyatnya. Misalkan nyamuk saja yang kecil, bagaimana itu bisa tercipta uratnya, lalu bagaimana itu tercipta aliran darahnya, bagaimana di dalam pencernaannya yang kecil itu ada kumannya. Itu MasyaAllah sekali jika kita pikir bersama. Sehinggaa kita yakin sekali jika Alah itu
Memuat Komentar ...