Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 64: Islam dan Profesionaslime dalam Bekerja
Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Untuk mewujudkan bangsa yang maju dan berperadaban di Madinah, Rasulullah s.a.w. empat belas abad yang lalu telah berpesan kepada para sahabatnya agar selalu meningkatkan etos kerja dan tidak bermalas-malasan. Bahkan kaum Muhajirin Makkah ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Madinah, mereka langsung meminta kaum Anshar Madinah meminjamkan modal untuk ikut berdagang di pasar setempat.
Meskipun berbekal niat dan semangat, akhirnya etos kerja mereka itu membuahkan hasil. Terbukti dengan adanya beberapa orang muhajirin yang menjadi kaya raya setelah mereka kerja keras secara profesional di daerah orang. Nabi sendiri hidupnya tidak kekurangan dan tidak menggantungkan kepada pemberian sahabatnya. Inilah yang dikehendaki oleh Islam.
Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah s.a.w. berorasi di atas mimbar menuturkan tentang urgensi sedekah dan menjaga diri dari perbuatan haram dan minta-minta. Bahkan beliau secara terang-terangan menjelaskan bahwa orang yang bersedekah jauh lebih baik daripada orang yang meminta sedekah. Dengan demikian, secara implisit beliau menyuruh umatnya agar menjadi orang yang memiliki kecukupan.
Karena dengan harta yang ada, seseorang akan mendermakan sebagian rizkinya untuk perjuangan di jalan Allah dan orang-orang yang membutuhkan. Hadis tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut: Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda di atas mimbar, setelah menjelaskan tentang sedekah, ta’affuf (menjaga diri dari perbuatan haram), dan meminta-minta, beliau bersabda:
Memuat Komentar ...