Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 65: Islam dan Pembelaan Terhadap Buruh

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 65: Islam dan Pembelaan Terhadap Buruh

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Fenomena  buruh  sedikit  banyak  telah  menyedot  perhatian  umat  manusia  sejak terjadinya revolusi industri di Eropa pada abad XV yang memaksa manusia untuk bekerja di pabrik-pabrik,  lahan tambang,  perkebunan  dan lain-lain.  Revolusi  industri  yang  diklaim sejarawan sebagai tonggak kebangkitan Eropa setelah sejak berabad-abad lamanya tenggelam dalam masa kegelapan, melahirkan  fenomena-fenomena  baru  di  tengah  masyarakat.  Di antaranya, muncul kelas pemodal (kaum borjuis) yang mengorganisasi dan 'mengeksploitir' buruh  untuk  bekerja  pada  pabrik-pabrik  mereka.  Pada  sisi  lain,  sistem  feodalistik  ini melahirkan  kelompok  masyarakat  miskin,  kelas  pekerja  (kaum  proletar),  yang  menjadi budak bagi para pemodal. Mereka diperas tenaganya secara paksa.

Di  dalam  Islam,  problem  perburuhan  diatur  oleh  hukum-hukum  kontrak  kerja (ijarah).  Secara  definisi,  ijarah  adalah  transaksi  atas  jasa/manfaat  tertentu  dengan  suatu konpensasi  atau  upah. Syarat tercapainya  transaksi  ijarah  tersebut  adalah  kelayakan  dari  orang-orang  yang  melakukan aqad,  yaitu  penyewa  tenaga  atau  majikan  dengan  orang  yang  dikontrak  atau  pemberi jasa/tenaga.  Kelayakan  tersebut  meliputi:  kerelaan  (ridha)  dua  orang  yang  bertransaksi, berakal dan mumayyiz dan jelas upah dan manfaat yang akan di dapatnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags