Masa Depan dan Tantangan Finansial Teknologi, Payment dan Data
Laduni.id, Jakarta - Grab telah berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $200 juta atau sekitar Rp. 3 triliun untuk melakukan ekspansi layanan teknologi finansial (fintech) yang berarti Grab tidak lagi hanya sebagai penyedai transportasi online.
Saat ini mereka menjadi purusahaan finansial nonbank terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan pembayaran, pinjaman mikro, dan berbagai layanan keuangan lainnya. Faktanya, mereka telah melayani lebih dari satu miliar transaksi finansial tiap tahun.
Selain Grab, Gojek, e-commerce raksasa Alibaba, dan Amazon juga ikut terjun ke fintech.
Apa yang menarik dari fintech? Di satu sisi, masih banyak orang yang belum terjamah layanan perbankan di dunia. Mereka bisa menjadi basis pengguna siap pakai untuk berbagai produk keuangan yang inovatif. Di sisi lain, terdapat kerentanan bisnis model jaringan pembayaran seperti Visa dan Mastercard, karena pengenaan biaya transaksi yang berdampak pada kenaikan harga serta berpotensi memperlambat inovasi.
Tapi hal paling menarik dari fintech adalah kesempatan mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan. Fintech secara harfiah adalah tempat di mana uang berada. Mengetahui bagaimana pelanggan membelanjakan uangnya bisa mengarahkan perusahaan pada ladang keuntungan.
Dengan proses penggalian data (data mining) melalui fintech, perusahaan akan mendapat pemahaman tentang apa yang pelanggan inginkan dan butuhkan.
Mereka dapat menggunakan wawasan tersebut untuk meluncurkan produk baru atau memperbarui yang sudah ada. Mereka juga dapat menjual data ke pihak ketiga, membuka peluang pendapatan baru.
Memuat Komentar ...