Yang dilakukan Penduduk Kubur di Alam Barzakh

 
Yang dilakukan Penduduk Kubur di Alam Barzakh
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.Id, Jakarta - Sayyidina Umar pernah berkata, hawa nafsu akan menjadi lautan ketika kecenderungan nafsu tersebut terhadap hal yang tidak sesuai dengan syariat. Maka itu hanya akan mengumpulkan dosa. Hawa nafsu menjadi lautannya syahwat ketika banyak memerintahkan kepada keburukan.

Selajutnya adalah Nafsu amarah, yaitu nafsu yang condong pada kenikmatan fisik atau tubuh, maka itu hanya mengumpulkan keinginan nafsu. Nafsu amarah ini menjadi penyebab timbulnya akhlak tercela.

Selanjutnya, mati itu akan menjadi lautannya umur. Sehingga orang yang sudah mati, semua umurnya telah terkumpul. Seperti kata sebagian ulama, “Mati itu sebagai petinya amal.”

Lalu, kuburan itu menjadi lautannya penyesalan. Alam barzakh itu sebagai pemisah antara alam dunia dan akhirat. Orang-orang berharap agar kesusahan tidak terjadi pada dirinya.

Gus Baha menjelaskan bahwa dalam madzhab ahlisunnah yang disebut akhirat adalah setelah kiamat. Dan seperti yang disebut oleh Syaikh Nawawi, alam barzakh adalah pemisah antara dunia dan akhirat. Ketika amal seseorang yang dikirimkan ke mayit sudah tidak ada gunanya lagi, itu adalah ketika sudah berada di akhirat. Sehingga akhirat itu, hari dimana harta dan keturunan sudah terputus manfaatnya. Sedangkan ketika masih di alam barzakh atau kubur, ulama ahli sunnah berpendapat bahwa jika didoakan dan dikirimkan amal masih bisa sampai, karena alam barzakh itu masih belum memasuki akhirat. Seperti yang disebutkan dalam Surat Al Mu’minun Ayat 100:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags