Shalawat Sultan Al-Ghaznawi dan Kisah di Baliknya
Laduni.ID, Jakarta – Alkisah, seorang Sultan (Raja) bernama Sultan Mahmud al-Ghaznawi mempunyai kebiasaan selalu menyibukkan dirinya dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW setiap hari.
Setiap selesai shalat Subuh, sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca shalawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya.
Setiap pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya. Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid shalawatnya.
Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Di dalam mimpinya, Rasulullah Saw bertanya, “Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar, sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka?”
Sultan Al-Ghaznawi menjawab, “Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca shalawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan shalawat saya selesai.”
Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu terus, kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu shalawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali shalawat. Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali shalawat yang kamu baca.”
Memuat Komentar ...