Allah dan Para Malaikat Bershalawat Nabi? Berikut Penjelasannya

 
Allah dan Para Malaikat Bershalawat Nabi? Berikut Penjelasannya
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.Id, Jakarta - Sejarah membaca maulid adalah berawal dari ketika tentara romawi menguasai Palestina. Ketika itu kedaaan masyarakat muslim Palestina sedang meredup, seperti tidak bersemangat. Sehingga Syaikh Shalahuddin Al Ayyubi tidak mendapatkan cara kecuali dengan membacakan biografi Nabi Muhammad SAW. Terjadilah umat islam saat itu dibacakan maulid. Sehingga umat islam kala itu menjadi semangat karena mengenang Nabi Muhammad SAW. Di dalam Quran Surat Al Ahzab ayat 56 disebutkan:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٥٦)

56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.  

Imam Al-Qurtubi di dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa shalawatnya Allah kepada Nabi Muhammad berarti rahmat dan keridhoan-Nya kepada beliau. Sedangkan shalawatnya para malaikat berarti doa dan permohonan ampun (istighfar) untuk Rasulullah. Adapun shalawatnya umat beliau merupakan doa dan pengagungan terhadap kedudukan Rasulullah Muhammad SAW (Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qur’ân, Kairo, Darul Hadis, 2010, jil. VII, hal. 523).Makna-makna ini tidak saja disampaikan oleh imam Al-Qurthubi, tetapi juga oleh para mufassir di dalam berbagai kitab mereka.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN