Konsep Ekonomi Gus Dur, Rijal Ramli: Ekonomi Trisakti

 
Konsep Ekonomi Gus Dur, Rijal Ramli: Ekonomi Trisakti

LADUNI, ID. SURABAYA – Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998 lalu, perekonomian semrawut. Waktu itu pertama kali KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendapat mandat menjadi presiden RI menggantikan Soeharto. Saat Gus Dur menjabat pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di angka yang sangat memprihatinkan yakni -3% (minus tiga persen). Tentu saja ini beban berat bagi Gus Dur untuk bisa kembali menaikkannya.

Waktu itu, Gus Dur menunjuk Rizal Ramli seorang pakar ekonomi untuk duduk di beberapa posisi penting di masa pemerintahannya, mulai Kepala Bulog, Menteri Keuangan hingga Menteri Koordinator Bidang Ekonomi. Rizal diminta untuk membenahi perekonomian yang saat itu kocar kacir.

Rizal Ramli yang ditemui di acara diskusi  Membedah Konsep Ekonomi Gus Dur di Namira Hotel, Rabu (16/1), mengakui saat dia masuk jajaran cabinet hingga 21 bulan pemerintahan Gus Dur, perekonomian bisa meningkat kurang lebih delapan persen.

“Dari minus tiga persen menjadi plus lima persen. Ini luar biasa. Kenaikannya cukup menggembirakan,” ujar Rizal di sela acara seminar yang digelar oleh Forum Pecinta Gus Dur. Apa yang dilakukan pemerintahan Gus Dur hingga pertumbuhan ekonomi bisa naik begitu cepat hanya dalam waktu 21 bulan, Rizal membeberkannya.

Dikatakanya esensi dari kebijakan ekonomi Gus Dur ini adalah keberpihakan. Ekonomi waktu itu, kata Rizal, bukan hanya masalah hitung menghitung tapi yang terpenting adalah berpihak pada siapa baru dihitung. “Bukan juga tidak dihitung karena itu namanya ugal-ugalan,” tukasnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags