Ketika Dua Orang Muslim Bertikai, Bagaimanakah Nasib yang Terbunuh?

 
Ketika Dua Orang Muslim Bertikai, Bagaimanakah Nasib yang Terbunuh?
Sumber Gambar: pngtree.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah pengantar Buku Memahami Pembunuhan, Eko Haryanto, pakar kriminologi UI, menyatakan bahwa pembunuhan di kebanyakan masyarakat dianggap sebagai tindakan pelanggaran norma yang sangat serius dibandingkan tindak kejahatan lainnya. Hal ini lantaran pembunuhan banyak meninggalkan dampak yang ditimbulkan, di antaranya adalah berikut ini:

Pertama, hilangnya nyawa orang. Padahal, hak hidup adalah merupakan hak asasi manusia. Kedua, hilangnya sumber penghasilan keluarga korban, bilamana kemudian ternyata korban adalah tulang punggung ekonomi keluarganya. Ketiga, dampak psikologis yang sangat traumatis yang akan dialami oleh anak-anak korban, terutama dalam kasus pembunuhan dalam keluarga. Berikutnya adalah berdampak timbulnya keresahan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat, seperti pembunuhan yang terjadi dengan cara mutilasi yang menggemparkan di suatu tempat. Oleh sebab itu, wajar bilamana pembunuhan menjadi salah satu masalah sosial yang sangat serius.

Secara etimologi, pembunuhan merupakan tindakan-tindakan penyerangan antara pribadi dan tindakan-tindakan lainnya yang langsung diarahkan kepada orang lain, contohnya peracunan yang terjadi di luar konteks peperangan, dan tindakan tersebut ternyata mencelakakan orang lain. Juga ada yang mengatakan pembunuhan adalah pengambilan kehidupan orang lain secara tidak benar atau tidak sah, dengan tujuan yang jelas dan terang untuk membunuh atau membuat luka-luka jasmaniah yang menimbulkan kematian.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN