Pisau dan Selimut, Alat Tukar Jual Beli Tanah Melbourne
LADUNI.ID,INTERNASIONAL-Perjanjian jual beli sudah dilakukan manusia sejak dahuku kala. Salah satu perjanjian jual-beli yang dianggap unik, dilakukan pendiri negara bagian Voctoria, John Batman.
Batman tiba di Port Philip pada 1835, peternak sekaligus pebisnis tersebut bertemu dengan kepala suku Dutigall mewakili komite permukiman, Port Phillip Association.
Dia percaya, tanah yang dipijaknya merupakan tempat yang sesuai untuk wilayah permukiman baru.
Melansir Australian Geographic, Batman membujuk para pemangku jabatan di suku tersebut untuk melepaskan tanah mereka.
Akhirnya setelah melalui negosiasi, 8 orang tetua suku sepakat untuk meneken kontrak pembelian tanah masyarakat lokal. Kontrak ini dikenal dengan nama Batman's Treaty atau Perjanjian Batman.
Dalam kontrak tersebut, Batman mendapatkan 250.000 hektar tanah milik penduduk lokal.
Dengan apa Batman menguasai lahan penduduk lokal?
Batman menukar lahan tersebut dengan beberapa barang seperti 30 buah kapak khas suku Indian, 20 buah selimut, 100 buah pisau, 30 cermin, 200 lembar sapu tangan, 45 baju, dan 45 kilogram tepung.
Kelak, tanah ini akan menjadi salah satu kota terkenal di Australia, Melbourne. Selain itu, lahan yang dibeli Batman itu kini juga menjadi kota pelabuhan Geelong.
Salah satu hal terpenting dari perjanjian ini adalah adanya pengakuan terhadap hak penduduk lokal Australia.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...