Bakiak Ini Mampu Menjatuhkan Pesawat Penjajah Belanda

 
Bakiak Ini Mampu Menjatuhkan Pesawat Penjajah Belanda

Secara umum bakiak dapat dijelaskan sebagai salah satu jenis alas kaki yang terbuat dari kayu. Ada yang menggunakan sistem japit dengan memasang kayu berkepala bulat yang dijapit dengan ibu jari dan jari telunjuk. Dan ada juga yang menggunakan sistem selop dengan bahan pengait dari karet atau yang lain yang dipakukan di sebelah kiri dan kanan. Sebagain masyarakat dengan tradisi bahasa melayu menyebut bakiak dengan terompah, sementara orang-orang Sunda mengatakannya dengen keletek dan sebagian orang jawa menemakannya dengan bangkiak, klompen atau teklek. Demikian gambaran umum bakiak sebagai alas kaki populer pada zamannya di tengah masyarakat. Selain itu banyak ada juga bakiak istimewa yang sengaja dibuat secara khusus untuk digunakan orang-orang tertentu dalam acaraacara tertentu. Semisal bakiak yang digunakan keluarga bangsawan, ataupun bakiak yang sengaja dipesan untuk keperluan teater dan semacamnya. Keistimewaan ini biasanya terletak pada bahan mentah pembuatan bakiak, motif dan hiasan yang digunakan sebagai ornamen.

Secara pribadi, orang-orang biasa membuat bakiak dari sembarangan kayu dari pohon yang ada di sekitar tempat tinggal. Namun secara profesional, para pengrajin bakiak memakai kayu sengon atau kayu jenis albasiah sebagai bahan mentahnya, ini dikarenakan pertimbangan pasar yang menuntut bakiak yang berkwalitas dan murah.

Dari sisi bahasa kata bakiak berasal dari bak-kia yaitu bahasa hokkian dari mu-ju, semacam alas kaki yang dipakai oleh bangsawan wanita bangsa pada masa Dinasti Han, 2 abad Bakiak sebelum masehi. Dalam perkembangannya kemudian mu-ju atau bak-kia menyebar ke berbagai negeri bersama dengan penyebaran masyarakat dinasti Han. Sebagaimana di berbagai pelosok negeri, di Filipina juga dikenal bakya sebagai salah satu jeni alas kaki. Bakiak pada masa itu merupakan simbol strata sosial para pemakainya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN