Ketika Kaum Khawarij Menguji Kecerdasan Ali bin Abi Thalib
Laduni.ID, Jakarta - Sejarah Islam mencatat, awal mula perpecahan dalam pasukan Khalifah Ali bin Abi Thalib usai perang Shiffin adalah lantaran ada sebagian pengikut Ali yang tidak sepakat dengan sikap Ali yang menerima usulan tahkim atau arbitrase. Hal itu membuat kelompok tersebut memutuskan untuk meninggalkan barisan pasukan Ali, yang kemudian mereka dikenal dengan sebutan Kaum Khawarij.
Tidak hanya sampai di situ, setelah memutuskan keluar dari barisan pengikuti Khalifah Ali, Kaum Khawarij juga mulai mengkritisi dan memupuk rasa benci kepada Khalifah Ali.
Dalam Kitab Al-Mawa’idh Al-‘Ushfuriyyah karya Syaikh Muhammad bin Abi Bakar, dijelaskan tentang orang-orang Khawarij yang mempertanyakan tentang kredibilitas Hadis yang menjelaskan bahwa Sahabat Ali adalah sosok yang pintar dan cerdas, sehingga disebut sebagai pintu gerbang kota ilmu oleh Nabi Muhammad SAW.
Hadis yang dimaksud tersebut sebagaimana berikut ini:
أَنَا مَدِيْنَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيٌ بَابُهَا فَمَنْ أَرَادَ الْعِلْمَ فَاليَأْتِ الْباَبَ
“Aku adalah kota ilmu, sementara Ali adalah pintu gerbangnya, maka barangsiapa yang hendak memasuki kota tersebut maka ia harus melalui pintunya.” (HR. Hakim)
Usai mendengar Hadis di atas, sepuluh orang dari pembesar Kaum Khawarij bersepakat untuk menguji Sahabat Ali dalam rangka membuktikan kebenaran dari isi Hadis Nabi Muhammad itu.
Memuat Komentar ...