Fenomena Hoaks dalam Sejarah Islam dan Cara Menyikapinya

 
Fenomena Hoaks dalam Sejarah Islam dan Cara Menyikapinya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Seiring dengan berkembangnya teknologi internet dewasa ini, penyebaran informasi semakin masif saja terjadi, bak bencana tsunami yang arusnya tidak bisa dibendung lagi, bahkan bisa berpotensi menerjang dan meluluh lantahkan apapun yang berusaha menghalaunya.

Mirisnya adalah tidak semua informasi yang disebarluaskan melalui internet dan media sosial adalah berdasarkan fakta. Justru banyak juga informasi yang belum terverifikasi kebenarannya ikut masif disebarluaskan seolah sudah dipastikan sesuai dengan fakta. Informasi seperti ini kemudian dikenal dengan istilah hoaks.

Fenomena hoaks sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru pertama kali terjadi, jauh sebelum ini hoaks sudah pernah terjadi, contohnya, saat Istri Nabi Muhammad, Aisyah r.ha dikabarkan telah melakukan perselingkuhan dengan seorang sahabat bernama Shofwan bin Mu'aththol.

Dalam Kitab Khulashoh Nuril Yaqin, kisah ini diberi tagline "Hadisul Ifki", di sana juga disebutkan bahwa tokoh yang berkontribusi besar dalam penyebaran kabar hoaks ini adalah Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang dari pentolan Kaum Munafiqin Kota Madinah.

Alhasil, sebab kejadian ini, Allah menurunkan Surat Al-Hujurat ayat 6 untuk membersihkan nama Siti Aisyah dari tuduhan perselingkuhan dan juga memberikan petunjuk bagi Kaum Muslimin bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada berita hoaks.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN