Pendidikan di Singapura Tinggalkan Sistem Peringkat di Kelas
LADUNI.ID,JAKARTA – Pendidikan di Singapura tidak membandingkan lagi kinerja siswanya di sekolah. Sistem pendidikan ini pun mampu merubah sikap bahwa siswa harus belajar dan bukan berkompetisi.
Sebelumnya sistem pendidikan Singapura dikenal dengan sistem yang menekankan akademik siswanya untuk mendapatkan nilai yang sempurna.
Namun pada 2019, ulangan atau ujian untuk siswa yang berusia 6-8 tahun akan dihapus. Tetapi para guru akan tetap memberikan penilaian untuk memberikan pemahaman dan feedback selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Sistem pendidikan Singapura kini tidak lagi menunjukkan posisi siswa di kelas atau rangking pada buku laporan (rapor) untuk membiarkan siswa fokus pada pengembangan dirinya dan mencegah untuk tidak ada perbandingan dengan siswa lainnya.
Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, sistem pendidikan Singapura tahun ini akan berubah dengan mengurangi fokus akademik siswanya dan lebih fokus kepada pengembangan diri dari siswanya tersebut.
“Mengurangi fokus akademik dengan tidak terlalu berlebihan mengejar nilai. Lebih membantu siswa-siswa untuk mempersiapkan tantangan dunia kedepan pasti akan sangat kompleks dan tentunya akan menjadi pembelajaran seumur hidupnya pada tahun 2020,”ujarnya yang dikutip Okezone dari video resmi di Facebook World Economic Forum, Rabu (17/10/2018).
Ong Ye menambahkan, keterampilan kerja yang dibutuhkan saat ini akan terlihat sangat berbeda, misalnya seperti kemampuan soft skills.
Memuat Komentar ...