Hidup Berlebih-lebihan adalah Pangkal Ketidakadilan

 
Hidup Berlebih-lebihan adalah Pangkal Ketidakadilan

LADUNI.ID, Jakarta - KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengajak umat Islam untuk hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan di segala hal. Termasuk menurutnya tidak boleh berlebih-lebihan dalam agama (ghuluw).

"Berlebih-lebihan itu membuat kita tidak adil sejak dari pikiran. Apalagi berlebih-lebihan dalam mencintai atau membenci," terang Gus Mus ketika mengisi tausiyah pada Haul ke-20 KH Muslich di Perguruan Diponegoro Jalan Sunan Giri, Masjid Jami’ Al-Hidayah Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (19/1) malam.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini mengatakan, jika orang membenci dengan berlebih-lebihan maka hilang akalnya. Apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh orang yang dibencinya akan selalu salah.

"Jika sampean benci sama saya, saya ngomong 2x2=4 akan sampean salahkan. 2x2 itu 5-1, pokoknya nggak sama saja dengan saya," contoh Gus Mus, seperti dilansir dari laman NU Online.

Saat ini di media sosial banyak orang yang pintar, lanjut Gus Mus, namun tidak menggunakan akalnya sama sekali. Hilang semua akalnya bahkan saat diberi sesuatu yang obyektif juga tidak bisa menerima karena yang dilihat bukan apa yang dibicarakan tapi siapa yang berbicara.

“Dulu orang melihat man qola (apa yang dibicarakan). Undzur ma qala wala tandzur man qola. Lihat apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan. Sekarang itu nggak laku. Sekarang lihat orangnya dulu. Malah sekarang orangnya sudah tidak ada. Yang ada cuma ’cebong’ sama ‘kampret’,” tutur Gus Mus disambut senyum yang hadir.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN