Bahaya Stunting Ketika Berat Badan Bayi Terus Turun
LADUNI.ID,KELUARGA - Berat badan bayi menjadi tolak ukur dari kecukupan gizinya. Berat badan yang terus turun jangan dibiarkan karena bisa menyebabkan stunting.
"Stunting selalu dimulai dengan penurunan berat badan, biasanya pada usia 3 bulan karena asupan makannya kurang gizi," papar Dr.dr.Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), dalam acara MilkVersation Hari Gizi Nasional yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta (23/1/2019).
Angka anak balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 30,8 persen. Angka ini masih jauh dari batas kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, yakni 20 persen.
"Persoalan stunting bukan sekadar perawakan tubuh yang pendek, tetapi kecerdasannya rendah. Ini akan merugikan negara," kata Damayanti.
Ia menambahkan, asupan makanan yang tidak cukup tidak lantas membuat anak pendek. Namun, kurang gizi kronik tersebut akan menyebabkan penurunan fungsi berpikir otak, baru akhirnya stunting.
Menurut Damayanti, pada bayi dengan berat badan kurang dari 10 kilogram, sekitar 50 persen energinya akan dipakai tubuh untuk perkembangan otaknya.
"Bisa dibayangkan berapa banyak penurunan IQ-nya kalau anak sampai stunting," ujar dokter yang menjadi konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Itu sebabnya, bayi yang berat badannya turun merupakan alarm bagi orangtua.
Penyebab berat badan tidak bertambah bisa bermacam-macam, misalnya ada infeksi, diare berkepanjangan, masalah penyerapan, atau memang asupan makanannya tidak memenuhi gizi. Karena itu harus dicari tahu penyebabnya.
Memuat Komentar ...