Wisata, Kebutuhan Masyarakat Semua Kelas

 
Wisata, Kebutuhan Masyarakat Semua Kelas

 

LADUNI.ID,EKONOMI - Vice President Brand and Communication Panorama Group AB Sadewa mengatakan, peningkatan prioritas masyarakat untuk wisata sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Wisata tidak sekadar dianggap keinginan, melainkan kebutuhan. Dua penyebab utamanya adalah terjadi peningkatan ekonomi middle class atau masyarakat kelas menengah dan digitalisasi. 

Masyarakat kelas menengah kini tidak lagi mengejar produk konsumsi. Setelah membeli hal basic seperti rumah dan mobil, mereka fokus pada pencapaian aktualisasi diri yang dapat diwujudkan melalui wisata. "Mereka jalan-jalan, foto dan share ke media sosial," ujar Sadewa saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/1). 

Namun, Sadewa mengatakan, rata-rata kebutuhan leisure sebenarnya tidak terjadi di kalangan tertentu. Semua kelas sudah menjadikan wisata sebagai bagian dari gaya hidup. Hanya saja, perbedaan mereka terletak pada tujuan atau destinasi wisata. 

Kelas menengah ke bawah, cenderung memilih destinasi domestik dengan jarak pendek. Sadewa memberikan contoh, baby sitter kerap jalan-jalan ke Bogor pada akhir pekan. Sementara itu, untuk kelas menengah biasanya lebih jauh atau intercity,yakni ke Bali atau Lombok. "Kelas high end, ke luar negeri seperti Singapura," ujarnya. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN