Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah Sang Saudagar
Laduni.ID, Jakarta - Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Al-Atsir dan Ibnu Hisyam, Sayyidah Khadijah adalah sosok perempuan terhormat dan merupakan seorang saudagar yang mulia di tengah-tengah kaumnya. Khadijah dikenal sebagai saudagar dengan harta yang berlimpah. Dia mempekerjakan kaum laki-laki untuk membawa dan memperdagangkan komoditasnya, lalu memberi mereka upah yang pantas.
Ketika Khadijah mendengar tentang kejujuran, amanah, dan kemuliaan akhlak pemuda yang bernama Muhammad, dia mengirim utusan untuk menawarinya pekerjaan, yaitu membawa barang dagangannya ke Syam, dengan upah yang lebih besar dibanding yang pernah dia berikan kepada orang lain.
Ketika itu, Muhammad SAW menyanggupi tawarannya dan kemudian beliau berangkat menuju Syam ditemani budak Khadijah yang bernama Maysarah. Keduanya pergi untuk memperdagangkan barang dagangan Khadijah.
Amanah dalam berdagang terlaksana dengan baik. Rasulullah dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab itu dengan baik. Pertolongan Allah senantiasa menyertai dalam perjalanannya selama memperdagangkan komoditas milik Khadijah. Setelah beberapa waktu beliau kembali ke Makkah bersama Maysarah membawa keuntungan dagang yang berlimpah, lalu beliau mengembalikan amanah yang diembannya kepada Khadijah secara sempurna dan memberinya laba yang sangat besar.
Setelah semuanya selesai, Muhammad SAW pamit dan pulang ke rumahnya. Sepulangnya dari rumah Khadijah, Maysarah menceritakan pengalamannya saat menemani Muhammad SAW dan betapa dia sangat mengagumi kepribadian pemuda itu. Kepribadiaan yang sangat istimewa dan menakjubkan. Dia mengungkapkan kejujuran, kesahajaan, dan juga kecerdasan Muhammad SAW dalam berdagang di sepanjang perjalanan. Semua itu benar-benar membuatnya takjub. Akhirnya Maysarah menceritakan semua itu kepada majikannya, Khadijah.
Memuat Komentar ...