Gus Dur’s Day Kairo: Membangun Peradaban dengan Karya Intelektual yang Diiringi Semangat Kemanusiaan dan Perdamaian
Laduni.ID, Jakarta - Pada hari Ahad (28/01/24) PCINU Mesir mengadakan agenda seminar International dalam rangka Gus Dur’s Day. Bertempat di Al-Azhar Conference Centre, agenda yang mengusung tema “Humanity and Peace” dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya adalah Prof. Dr. Syaikh Mohammad Abdurrahman Al-Dhawini, Prof. Dr. Syaikh Salama Dawood dan salah satu putri Gus Dur, Hj. Alissa Qatrunnada Wahid.
Agenda yang berlangsung cukup meriah ini menjadi momen yang bersejarah, karena digelar di tempat di mana Gus Dur dulu sempat tinggal di Kairo dan berkuliah di Al-Azhar. Acara yang digelar oleh PCINU yang bekerjasama dengan Gusdurian serta Himpunan Alumni Al-Azhar itu berkomitmen dalam menebarkan pesan kemanusiaan dan perdamaian dalam membangun peradaban Islam yang seutuhnya.
Selain diisi dengan seminar, agenda Gus Dur’s Day tersebut juga menampilkan pameran pojok peradaban kitab karya para ulama Nusantara. Salah satu kitab yang dipamerkan dalam acara tersebut adalah Kitab Syarah Alfiyah Ibnu Malik yang ditulis oleh KH. Muhammad Hasyim Padangan, Bojonegoro. Kitab ini sangat menarik dan menjadi salah satu rujukan penting dalam memahami kaidah-kaidah Bahasa Arab yang cukup rumit.
Patut kiranya untuk sedikit berbangga, sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki warisan istimewa dari para ulama Nusantara yang berupa kitab-kitab dari berbagai disiplin keilmuan. Bahkan karya mereka telah diakui oleh kalangan sarjana Muslim di berbagai belahan dunia. Lebih dari itu, kitab-kitab para ulama Nusantara merupakan harta karun peradaban Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Dalam arti, pesan yang terkandung adalah dengan tidak hanya sekadar berbangga, melainkan juga menjaganya dengan mengkaji dan meneladani tradisi keilmuan itu.
Memuat Komentar ...