Ziarah di Makam KH. Abu Sujak Mojotengah, Wonosobo

 
Ziarah di Makam KH. Abu Sujak Mojotengah, Wonosobo

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Guru-Guru
  3. Lokasi Makam
  4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
  5. Oleh-Oleh
  6. Referensi

1. Profil
Simbah Kyai Abu Sujak adalah seorang Kyai Sepuh yang memiliki nama kecil Zaenal Abidin. Karena kepandaian dan keberanian sewaktu menuntut ilmu di Gading Tuntang Salatiga, nama dewasa beliau diganti menjadi Abu Syuja oleh guru agama beliau.

Beliau merupakan putra dari Surosentiko sekaligus juga sebagai cucu dari KH. Abdurrahman Sampangan, yang berprofesi sebagai seorang juru tulis (schijver) Demang Garung di Kalibeber dan termasuk dalam jejaring laskar Diponegoro yang ikut berperan dalam pendirian masjid dan pesantren kuna di Desa Sampangan, Kaliangkrik, Magelang yang sekarang lebih dikenal dengan nama Masjid Al-Huda Sampangan.

Simbah Kyai Abu Sujak menempuh pendidikan agama selama kurang lebih 21 tahun. Di antaranya di Tremas Pacitan, Tebuireng Jombang, dan Gading Tuntang Salatiga. Dalam proses pendidikan, beliau akan melakukan perjalanan pulang ke Wonosobo setiap tujuh tahun, kemudian berangkat lagi untuk meneruskan Pendidikan.

Selama menempuh pendidikan, beliau dibiayai oleh Simbah Lurah Nur, yang menjabat sebagai Kepala Desa Munggang yang sekaligus merupakan ayah tiri beliau. Simbah Lurah Nur merupakan tokoh yang memiliki keterkaitan dengan sejarah Desa Munggang, Kalibeber, Mojotengah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN