Benarkah Surga Adam Ternyata Bukan di Langit?

 
Benarkah Surga Adam Ternyata Bukan di Langit?
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Perlu diketahui bahwa, terlihat terjadi paradoksal posisi surga dalam pemaparan beragam perspektif yang menjelaskan definisi surga, dan hakikat surga Adam. Hal ini menarik jika ditelaah lebih dalam perihal etimologi dan terminologi surga yang dalam beberapa pandangan kelihatan memunculkan kontroversi.

Dalam konteks bahasa Arab menurut Muhammad Al-Tawanji dalam karyanya Al-Mu'jam Al-Mufassal fi Tafsir Gharib Al-Qur'an Al-Karim, makna jannah dalam segi etimologi bermakna “taman yang memiliki pepohonan”. Term ini berasal dari kata kerja janna (fiil madhi) yang artinya "menutup". Kaitannya adalah taman yang memiliki pepohonan tersebut sangat rindang sehingga cabang-cabang dengan dedaunan yang rimbun tersebut bertautan dengan cabang-cabang pohon lainnya sehingga orang yang berteduh di taman tersebut tertutup oleh rindangnya daun pepohonan dalam taman tersebut. Kata jannah (al-jannah) banyak termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan juga dalam hadis nabi Muhammad SAW antara lain digambarkan sebagai tempat di hari akhirat yang dijanjikan atau disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ia adalah taman yang di dalamnya terdapat sungai-sungai yang airnya tidak pernah berubah, sungai-sungai anggur yang lezat serta sungai-sungai madu yang murni.

Menurut Sayyid Sabiq yang dimaksud dengan surga ialah suatu tempat tinggal atau perumahan yang disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya sebagai balasan terhadap mereka atas keimanannya yang benar serta amal perbuatannya yang salih. Terdapat beberapa

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN