Anjuran Berniat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

 
Anjuran Berniat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Niat adalah bagian terpenting dan termasuk syarat sah dalam melakukan suatu amal ibadah. Jika hal ini terlewatkan, maka ibadah yang dilakukan bisa dinilai tidak sah. Demikian pula terkait dengan niat dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Menurut Mazhab Syafi’i niat puasa Ramadhan wajib dilakukan setiap malam untuk berpuasa di pagi harinya. Karena itu, jika seseorang lupa tidak berniat puasa Ramadhan di malam harinya, maka puasa yang dilakukannya di pagi hari dianggap tidak sah, dan wajib meng-qadha’nya di lain waktu.

Terkadang secara tidak sengaja seseorang lupa berniat di malam harinya untuk puasa Ramadhan, entah karena kesibukan pekerjaan atau suatu hal lain. Maka hal ini bisa menyebabkan tidak sahnya puasa, sebagaimana diterangkan dalam Mazhab Syaf’i.

Karena itu, sebagai bentuk kehati-hatian atau antisipasi, maka ada anjuran dari sebagian ulama untuk ber-taqlid kepada Mazhab Maliki dalam perkara niat puasa Ramadhan sebulan penuh di malam pertama Ramadhan.

Dalam Mazhab Maliki dijelaskan bahwa puasa selama sebulan di bulan Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah, karenanya dianggap cukup sekali niat untuk puasa Ramadhan sebulan penuh.

Dengan demikian, jika suatu hari seseorang lupa berniat puasa, maka puasanya tetap dianggap sah karena dicukupkan dengan niat satu bulan penuh tersebut dengan taqlid atau mengikuti pendapat Mazhab Maliki.

Penjelasan tersebut sebagaimana disampaikan oleh KH. Ahmad Idris Marzuki, Lirboyo, di dalam kitabnya yang berjudul

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN