Tahun 715-717: Sulaiman bin Abdul Malik Gagal Menaklukan Konstantinopel

 
Tahun 715-717: Sulaiman bin Abdul Malik Gagal Menaklukan Konstantinopel
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sulaiman bin Abdul Malik menjadi khalifah ke-6 Bani Umayyah sepeninggal saudaranya, yaitu Abdul Walid bin Abdul Malik. Di masa ini, Islam sudah sangat jauh wilayah kekuasaannya, meliputi Sind, Afrika Utara, Armenia, Transoxiana, dan Spanyol.

Sebenarnya Sulaiman bin Abdul Malik senang dengan kemajuan umat Muslim hingga sampai ke negeri-negeri yang jauh, namun ia juga khawatir dengan keselamatan umat Muslim di sana. Dengan menyandang gelar “Khalifah”, maka tentu panglima dan seluruh umat Muslim menjadi tanggung jawabnya.

Pemerintahan Sulaiman

Kebijakan awal pemerintahannya dimulai dengan memanggil seluruh gubernur daerah kekuasaan Muslim mulai dari Al-Hajjaj (Khurasan), Musa bin Nushair (Afrika Utara), Thariq bin Ziyad (Andalusia), Qutaybah bin Muslim (Transoxiana) dan lain-lain.

Para gubernur yang lama kemudian digantikan dengan gubernur-gubernur baru. Sayangnya, beberapa di antara mereka tidak menerima keputusan tersebut dan berusaha melakukan pemberontakan. Menanggapi situasi ini, Sulaiman segera mengambil tindakan tegas dengan memerangi para pemberontak, yang akhirnya dijatuhi hukuman eksekusi mati.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN