Anjuran Mengantarkan Seseorang yang Berangkat Naik Haji dan Menitipkan Doa kepadanya

 
Anjuran Mengantarkan Seseorang yang Berangkat Naik Haji dan Menitipkan Doa kepadanya
Sumber Gambar: rri.co.id, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Adalah kebiasaan masyarakat Muslim secara umum, dan khususnya di Indonesia ikut turut bahagia ketika tetangganya atau saudaranya mendapat kesempatan bisa naik haji. Kebahagiaan itu tercermin dari antusiasme mereka dalam mengikuti acara tasyakuran, menitipkan doa, sampai mengantarkannya saat pemberangkatan jamaah haji.

Jika tasyakuran berangkat haji yang diadakan sebagai bentuk syukur kepada Allah dianggap merupakan suatu kesunnahan dengan diqiyaskan pada perkara naqi’ah (perayaan kedatangan seseorang dari perjalanan jauh sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah), demikian pula dianjurkan untuk menitipkan doa kepada seseorang yang akan berangkat haji dan mengantarkannya saat pemberangkatan haji. Hal ini disebabkan doa orang yang berhaji itu mustajab, sebagaimana keterangan dalam Hadis berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa Nabi SAW bersabda: ‘Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang mengerjakan ibadah haji dan umroh adalah para delegasi Allah. Allah memanggil mereka dan mereka menjawab panggilan-Nya. Mereka meminta kepada Allah, maka Dia memberikan permintaan mereka."

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN