Ziarah di Makam KH. Mushlich Abdul Karim, Muasis Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir

 
Ziarah di Makam KH. Mushlich Abdul Karim, Muasis Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir
Sumber Gambar: Laduni.id

 Daftar Isi

  1. Profil
  2. Guru-guru
  3. Lokasi Makam
  4. Haul
  5. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
  6. Fadilah
  7. Peninggalan
  8. Oleh-Oleh
  9. Sumber

Laduni.ID, JakartaKH. Mushlich Abdul Karim merupakan seorang ulama kharismatik yang berasal dari Tanggir, Tuban. Beliau tidak hanya dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, tetapi juga berperan aktif dalam penyebaran ajaran Islam di Desa Tanggir, Tuban.

Kiprahnya dalam membina umat serta kontribusinya terhadap perkembangan pesantren menjadikan beliau salah satu tokoh penting dalam sejarah keislaman di wilayah tersebut.

1. Profil

KH. Mushlich Abdul Karim, dengan nama kecil Sho’im, lahir di Desa Mojo (yang lebih dikenal dengan sebutan Jambangan) Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Tepatnya, pada tanggal 17 ramadhan 1343 H/1921 M, dari pasangan KH. Abdul Karim dan Ny. Mu’isah (Putri KH. Murtadlo, kuncen padangan Bojonegoro) bin K. Syihabuddin bin K. Anom bin KH. Abdul Jabbar Nglirip Jojogan (menantu mbah sambu Gresik, cucu Sunan Ampel) bin Pangeran Benowo bin Sultang Panjang (menantu Raden Fatah Demak).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN