Mengenal Lebih Dekat Majelis Semaan Al-Qur’an & Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek

 
Mengenal Lebih Dekat Majelis Semaan Al-Qur’an & Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kepopuleran nama Gus Miek tidak ada yang meragukan sama sekali. Sosok yang terkenal dengan perhatian besarnya kepada umat ini, selain dianggap kontroversial tetapi juga sangat fenomenal.

KH. Hamim Tohari Djazuli atau yang akrab dikenal dengan nama Gus Miek, lahir pada ​17 Agustus 1940 di Kediri. Beliau adalah ​seorang ulama terkenal yang memiliki ​karomah wali dan mengabdikan hidupnya ​untuk berdakwah serta menyebarkan ajaran ​Islam. Gus Miek juga dikenal dengan ​pendirian Majelis Dzikrul Ghofilin, yang terus ​berkembang hingga sekarang dan dipimpin ​oleh keturunannya, seperti Gus Thuba Topo ​Broto Maneges yang merupakan cucu dari ​Gus Miek. Belakangan majelis tersebut populer dengan nama Majelis Semaan Al-Qur'an & ​Dzikrul Ghofilin Moloekatan ​Gus Miek

"Moloekatan" adalah istilah yang sering dipakai Gus ​Miek saat mengobrol bersama Mbah Gus Robert dan ​Mbah Dahnan Trenggalek. Moloekatan adalah bahasa kuno yang artinya ​adalah ibadah tirakat sederhana namun cepat terbentuknya, ​suluk pengikat dan pengangkat masalah problemat ​dunia dan akhirat. Istilah ini dipakai untuk nama majelis, sebab menurut putra Gus Miek, Gus Robert, akhir-akhir ini banyak majelis yang menggunakan nama Jantiko Mantab (majelis yang dulu dipopulerkan Gus Miek) ada yang ​Jantiko saja, ada juga yang Mantab saja, dan sudah tidak ​seragam. Selain itu juga karena sudah banyak yang tidak memegang pakem Gus Miek. Bahkan banyak Jantiko Mantab yang berdiri tanpa benang ​merah dengan dzurriyyah Gus Miek, sang mursyid tunggal. Apalagi tidak sedikit juga yang memanfaatkan itu ​hanya untuk menarik perhatian para jamaah saja.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN