Tahun 766 M: Khalifah Al-Mansur dan Kecintaannya pada Buku

 
Tahun 766 M: Khalifah Al-Mansur dan Kecintaannya pada Buku
Sumber Gambar: Bing Image Creator, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pernahkah kalian mendengar tentang House of Wisdom? Atau biasa yang kita kenal sebagai Baitul Hikmah. Ituloh, sebuah perpustakaan dan pusat penerjemahan pada masa Abbasiyah yang sangat terkenal.

Di sana, tidak hanya tersimpan koleksi buku ilmu pengetahuan yang melimpah, tetapi juga berkumpul para ilmuwan Islam yang karya-karyanya memiliki dampak besar hingga saat ini, dan kemungkinan besar akan terus berpengaruh di masa depan.

Baitul Hikmah memang mencapai puncak kemegahannya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid. Namun, penting untuk dicatat bahwa akar pendirian lembaga ini dapat ditelusuri kembali ke kebiasaan dan kebijakan ilmiah dari Khalifah Al-Mansur, pendahulu Harun al-Rasyid.

Al-Mansur adalah pionir dalam mengumpulkan dan menerjemahkan manuskrip-manuskrip penting dari berbagai peradaban, yang menjadi fondasi bagi perkembangan Baitul Hikmah di kemudian hari.

Penerjemahan Penulisan

Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur adalah seorang pemimpin Dinasti Abbasiyah yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Pada tahun 766 Masehi, setelah pembangunan kota Baghdad selesai, Khalifah Al-Mansur memerintahkan pembangunan perpustakaan pribadinya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN