Tahun 788 M: Wafatnya Rajawali Quraisy dan Munculnya Daulah Baru di Maroko

 
Tahun 788 M: Wafatnya Rajawali Quraisy dan Munculnya Daulah Baru di Maroko
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pada tahun 788 Masehi, dunia Islam menyaksikan dua peristiwa penting yang menandai babak baru dalam sejarah kekhalifahan dan geopolitik Islam. Artikel ini akan membahas tentang dua peristiwa penting tersebut, di mana salah satunya merupakan kemunculan kekuasaan baru yang dinilai dapat mengancam kekuatan Dinasti Abbasiyah.

Wafatnya Rajawali Quraisy

Andai, tidak ada sosok Abdurrahman Ad-Dakhil di dunia ini, maka mungkin saja Islam sudah berakhir secara keseluruhan di bumi Andalusia atas tekanan orang-orang Prancis. Kata-kata ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi begitulah yang dikatakan oleh para ahli sejarah. Yang lebih mencengangkan, pada saat itu usianya terbilang sangat muda, yaitu masih belum melewati 25 tahun.

Kehidupan Abdurrahman Ad-Dakhil sepenuhnya ia waqafkan untuk berjihad dan menegakkan Daulah Islamiyah. Karena hal ini, hari-hari yang dilewati oleh Rajawali Quraisy itu dalam keadaan tenang, nyaris sangat sedikit. Hidupnya selalu bergerak untuk mengatur pasukan-pasukannnya, mengarahkan semua pasukan untuk membentuk benteng-benteng wilayah perbatasan.

Bahkan disebutkan dalam sebuah sumber, selama hampir 34 tahun yang berlangsung sejak awal kekuasaan Abdurrahman Ad-Dakhil di bumi Andalusia, tercatat kurang lebih 25 kali pemberontakan di seluruh penjuru Andalusia.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN