Ziarah di Makam KH. Raden Ahmad Djawari (Ajengan Garuda), Muasis Pesantren An-Najah Garut

 
Ziarah di Makam KH. Raden Ahmad Djawari (Ajengan Garuda), Muasis Pesantren An-Najah Garut

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Haul
  4. Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
  5. Fadilah
  6. Peninggalan
  7. Oleh-oleh
  8. Sumber

Laduni.ID, Jakarta - KH. Raden Ahmad Djawari lebih dikenal dengan julukan Ajengan Garuda atau Mama Garuda. Disebut Ajengan Garuda karena beliau mendirikan dan mengelola Pesantren Annajah di Jalan Garuda, Bandung.

Ketokohan Kyai Djawari mulai dikenal banyak orang, hal ini membuatnya sering berinteraksi dengan tokoh ulama NU Jawa Barat, karena ada persamaan fikrah, amaliyah dan juga harakah, KH. Raden Ahmad Djawari memutuskan untuk berjuang dan berkhidmat di jajaran struktural NU bersama para ulama yang juga sahabatnya.

Kecerdasan dan kealiman KH. Raden Ahmad Djawari diakui oleh para ulama NU, pengakuan tersebut diwujudkannya dengan memasukannya ke dalam jajaran pengurus Syuriyah PWNU Jawa Barat. Saat aktif di PWNU Jawa Barat nama KH. Raden Ahmad Djawari semakin terkenal, termasuk dikenal oleh PBNU hingga akhirnya dalam Muktamar NU di Medan tahun 1956 beliau bersama KH. Ruchiyat (Ayah mantan Rais Amm PBNU, KH. Ilyas Ruhiyat) ditunjuk jadi A’wan PBNU masa khidmah 1956-1959.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN