Gus Lik Kediri: Ulama Nyentrik dan Rendah Hati yang Dicintai Umat

 
Gus Lik Kediri: Ulama Nyentrik dan Rendah Hati yang Dicintai Umat
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kepergian KH. Douglas Toha Yahya, atau Gus Lik Kediri, meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi kalangan pesantren dan umat Islam di Kediri. Sosok yang dikenal kharismatik dan nyentrik ini masyhur menjadi sosok ulama yang dicintai oleh banyak jamaah berkat kepribadiannya yang rendah hati dan penyampaian dakwahnya yang selalu menyejukkan hati.

Ulama kharismatik asal Kediri ini meninggal dunia di RS Bhayangkara Kediri pada Sabtu (21/09/24), sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazahnya telah disemayamkan pada Minggu (22/09/24) di pemakaman Pondok Pesantren Assa'idiyyah, Jamsaren, Kota Kediri. Ribuan santri dan jamaahnya pun berkerumun mengiringi pemakaman jenazah Gus Lik.

Dalam perjalanan hidupnya, diketahui bahwa Gus Lik secara konsisten menggelar dua pengajian rutin, yaitu Pengajian Malam Rabu (PMR) dan Pengajian Malam Jumat (PMJ). Kedua pengajian ini selalu dipenuhi ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah. Tidak pernah sekalipun majelis pengajiannya sepi dari para pendengar setia, yang senantiasa menantikan pesan-pesan keagamaan yang disampaikan oleh Gus Lik dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.

Gus Lik terkenal selalu menggunakan gaya penyampaian yang sederhana namun sarat makna. Kesederhanaan inilah yang membuatnya dekat dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kalangan awam hingga ulama besar. Tidak berlebihan jika Gus Lik dianggap sebagai sosok ulama yang kontras, sebab memang penampilannya sederhana, tetapi ilmu beliau sangat luas dan tampak berkharisma.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN