Permulaan Wahyu

 
Permulaan Wahyu
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah r.ha sebuah Hadis yang menceritakan permulaan turunnya wahyu. Aisyah r.ha. bercerita bahwa yang mula-mula dialami Rasulullah SAW adalah mimpi yang wajar. Setiap kali memimpikan sesuatu, pasti itu menjadi kenyataan bagaikan sinar fajar. Kemudian, beliau mulai suka menyendiri, dan memilih Gua Hira sebagai tempat menyepi. Di sana beliau beribadah selama bermalam-malam, lalu pulang kepada keluarganya, dan menyiapkan bekal lagi untuk menyendiri, kemudian pulang lagi kepada Khadijah, dan kembali mempersiapkan bekal sehingga kebenaran mendatangi beliau di Gua Hira. Beliau didatangi malaikat yang kemudian berkata, “Bacalah!” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Rasulullah SAW menuturkan apa yang dialaminya:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

“Ia (Jibril) meraihku dan mendekapku hingga aku merasa payah, lalu melepaskanku dan berkata, ‘Bacalah.’ Aku pun menjawab, ‘Aku tidak bisa membaca.’ Ia lalu meraihku dan mendekapku untuk ketiga kalinya, kemudian melepaskanku dan berkata, ‘Bacalah dengan (menyebut) Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.’

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN