Menimbang Peluang dan Tantangan Santri Gen-Z dalam Menyambut Indonesia Emas 2045
Laduni.ID, Jakarta - Indonesia diproyeksikan mencapai masa keemasan pada tahun 2045, saat usia kemerdekaannya genap 100 tahun. Visi besar ini tidak terlepas dari peran penting generasi muda, termasuk santri dari kalangan Gen-Z.
Santri, yang dikenal dengan pendidikan agama yang kuat, memiliki posisi strategis dalam memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan bangsa. Namun, peluang ini datang bersamaan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi dan diatasi, bukan diabaikan dan dihindari.
Dalam menanggapi konteks tersebut, santri Gen-Z tidak hanya perlu dibekali dengan pemahaman agama yang kuat, tetapi juga memiliki akses lebih luas terhadap pendidikan umum, termasuk teknologi. Baik pesantren modern maupun tradisional, tidak sedikit yang kini mulai mengintegrasikan teknologi informasi dan sains dalam kurikulumnya. Hal ini memberikan peluang besar bagi santri untuk menjadi jembatan antara tradisi keagamaan dan kemajuan teknologi. Mereka bisa menjadi pionir dalam membangun aplikasi, platform digital, atau inovasi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.
Salah satu keistimewaan santri yang lainnya, adalah selalu diajarkan tentang pentingnya peran sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks Gen-Z, kesadaran sosial yang didorong oleh isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan pengentasan kemiskinan, seharusnya bisa menjadikan santri generasi ini sebagai calon pemimpin yang peka terhadap tantangan zaman. Dengan demikian, nilai-nilai Islam yang menekankan pada keadilan, membuat santri dapat mengambil peran strategis dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Hal ini tentu penting untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Memuat Komentar ...