Tahun 801 M: Masjid Bukan Hanya Menjadi Tempat Ibadah

 
Tahun 801 M: Masjid Bukan Hanya Menjadi Tempat Ibadah
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - “Barang siapa yang ditanya tentang suatu ilmu pengetahuan lalu ia menyembunyikannnya, maka pada hari kiamat kelak Allah SWT akan mengekangnya dengan kekang api neraka” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Pada masa kini, kita sering melihat masjid hanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk beribadah semata. Meski ada sejumlah pesantren yang juga menggunakan masjidnya untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, tahukah kalian? Bahwa pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di era khalifah Harun Ar-Rasyid, masjid memiliki peran yang jauh lebih luas.

Masjid bukan hanya menjadi pusat spiritual, tetapi juga pusat intelektual. Di saan, berbagai kegiatan ilmiah berlangsung, baik terkait ilmu agama maupun pengetahuan umum. Masjid benar-benar dioptimalkan sebagai pusat penyebaran ilmu, menghubungkan masyarakat dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat kala itu.

Orang-orang yang Mencintai Ilmu

Hal itu tentu saja didukung oleh perang orang-orang yang sangat mencintai Ilmu pengetahuan. Pada masa itu, Baghdad menjadi lokasi yang sangat menarik bagi para ulama dan ilmuwan dari berbagai penjuru dunia Islam, seperti Persia, India, Afria Utara, bahkan Eropa.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN