Sebuah Refleksi Kecintaan Masyarakat Indonesia terhadap Shalawat di Synchronize Fest Bersama Haddad Alwi dan Sulis

 
Sebuah Refleksi Kecintaan Masyarakat Indonesia terhadap Shalawat di Synchronize Fest Bersama Haddad Alwi dan Sulis
Sumber Gambar: Haddad Alwi Official, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, di mana kecintaan terhadap sosok Nabi Muhammad SAW sangatlah mendalam. Salah satu ekspresi dari cinta tersebut adalah tradisi melantunkan shalawat. Di sini shalawat bukan hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, namun juga hadir dalam berbagai perayaan dan festival musik. Hal ini tampak jelas dalam antusiasme masyarakat yang memenuhi konser Haddad Alwi dan Sulis di Synchronize Fest pada Minggu malam, 6 Oktober 2024.

Synchronize Fest, yang biasanya dikenal sebagai ajang musik lintas genre, kali ini menghadirkan nuansa yang berbeda dengan adanya penampilan shalawat dari Haddad Alwi dan Sulis. Konser ini menampilkan salah satu lagu hit di era 2010, “Rindu Muhammadku” yang dilantunkan dengan penuh khidmat dan semangat. Dalam momen ini Haddad Alwi dan Sulis berhasil menciptakan momen yang menggugah hati para penonton dari berbagai latar belakang itu untuk mengungkapkan kerinduan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Menariknya, penonton yang hadir di konser ini tidak hanya berasal dari kalangan yang biasa kita temui dalam acara-acara keagamaan. Di antara lautan manusia yang hadir, terlihat anak muda dengan berbagai penampilan; ada yang mengenakan pakaian syar'i, ada yang tidak berjilbab, hingga mereka yang bertato. Semua menyatu dalam suasana yang penuh kekhusyukan. Ketika lirik-lirik shalawat dilantunkan, tampak ekspresi mereka menghayati makna dan rasa rindu kepada Nabi Muhammad SAW, menciptakan suasana yang sakral di tengah hiruk-pikuk festival musik tersebut. Beberapa penonton di antaranya tampak histeris dan berlinangan air mata sembari mengikuti lantunan shalawat; 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN