Inspirasi Mars Syubbanul Wathon dan Semangat Cinta Tanah Air KH. Abdul Wahab Chasbullah

 
Inspirasi Mars Syubbanul Wathon dan Semangat Cinta Tanah Air KH. Abdul Wahab Chasbullah
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syubbanul Wathon, atau yang lebih dikenal dengan “Ya Lal Wathon”, adalah lagu yang begitu lekat di hati masyarakat Indonesia, terutama di kalangan santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Lagu ini diciptakan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1916 dan menjadi simbol semangat cinta tanah air yang kuat. Melalui lagu ini, KH. Wahab Chasbullah menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme pada masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam catatan sejarah, saat itu, pada 1924 Mbah Wahab mendirikan organisasi bernama Syubbanul Wathon (Pemuda Tanah Air) yang dipimpin oleh KH. Abdullah Ubaid. Organisasi Syubbanul Wathon bertujuan untuk menyemangati para pemuda agar mencintai tanah air dan siap membela negara dari penjajahan. Selanjutnya organisasi ini menjadi akar pendirian Ansor, organisasi pemuda onderbouw NU.

Jadi, sejak awal lagu Syubbanul Wathon ini diciptakan dalam suasana perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kemudian lagu ini menjadi mars resmi NU yang sangat menginspirasi dan menjadi ikon dari semangat patriotisme di kalangan santri, terutama sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan apa pun yang tengah mencengkeram bangsa Indonesia.

Belakangan, pada tahun 2012, lagu ini diijazahkan kembali oleh KH. Maimoen Zubair, yang merupakan tokoh besar NU, kepada generasi muda. Hal ini menjadi momentum bagi kebangkitan semangat nasionalisme di kalangan santri, di mana Mars Syubbanul Wathon semakin populer di acara-acara NU, peringatan hari kemerdekaan, serta momen kebangsaan lainnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN