Tahun 805-820 M: Reformasi, Keberhasilan, dan Kejatuhan Dinasti Tang Pada Masa Kaisar Xianzong

 
Tahun 805-820 M: Reformasi, Keberhasilan, dan Kejatuhan Dinasti Tang Pada Masa Kaisar Xianzong
Sumber Gambar: World History

Laduni.ID, Jakarta - Kaisar Xianzong dari Dinasti Tang yang memerintah dari tahu 805-820 Masehi adalah penguasa ambisius yang berperan penting dalam upaya memperkuat kembali otoritas pusat di mana pemerintahannya penuh dengan tantangan.

Pencapaiannya didukung oleh reformasi fiskal yang signifikan sejak akhir abad ke-8, termasuk kebijakan monopoli pemerintah atas industry garam, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi kekaisaran.

Pengendalian Militer yang Ketat

Sebelum Kaisar Xianzong naik takhta, Dinasti Tang menghadapi ancaman besar dari para panglima militer regional (jiedushi), yang telah menguasai wilayah masing-masing dan bertindak seperti penguasa otonom. Mereka memiliki kekuatan besar, termasuk angkatan bersenjata yang dapat menyaingi pasukan kekaisaran. Kaisar Xianzong mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasai para ­Jiedushi yang memberontak ini, strateginya meliputi kampanye militer terkoordinasi serta penghargaan dan sanksi.

Bentuk strategi Kaisar Xianzong dalam meredam para pemberontak dengan melakukan beberapa ekspedisi militer besar untuk menghancurkan mereka di wilayah-wilayah strategis, meliputi wilayah Sichuan, Hebei, dan Henan. Dengan cara ini ia cukup berhasil menguasai kembali wilayah yang pernah memberotak.

Salah satu pilar utama dari kekuatan militer Kaisar Xianzong adalah Pasukan Strategi Ilahi (Shence Army), pasukan kekaisaran yang ditempatkan di ibukota dan berada di bawah komando para kasim istana. Dengan jumlah yang tercatat mencapai 240.000 orang pada tahun 798 Masehi, pasukan ini sangat terlatih dan menjadi kekuatan andalan dalam menjaga keamanan dan stabilitas kekaisaran, serta dalam mengamankan kekuasaan Kaisar Xianzong dari ancaman internal maupun eksternal.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN