Jalan Terjal Generasi Bangsa Menuju 2045: Antara Indonesia Emas dan Indonesia Cemas

 
Jalan Terjal Generasi Bangsa Menuju 2045: Antara Indonesia Emas dan Indonesia Cemas
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebagai bangsa yang sedang mengupayakan berbagai perbaikan, Indonesia menghadapi dua kemungkinan besar menuju 2045, yakni mencapai visi “Indonesia Emas” atau justru menjadi “Indonesia Cemas”. Kedua skenario ini dipengaruhi oleh beragam aspek penting, seperti pertumbuhan ekonomi, kualitas pendidikan, kondisi sosial-budaya, pembangunan infrastruktur, hingga lingkungan hidup. Data mengenai kondisi-kondisi ini akan membantu melihat sejauh mana kita dapat optimis, atau sebaliknya, cemas terhadap masa depan tersebut.

Sebagaimana dilansir dari Badan Pusat Statistik, Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2040, ketika jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 64% dari total populasi. Jika dimanfaatkan dengan baik, bonus ini bisa meningkatkan produktivitas nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan. Namun, tantangan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan sangatlah besar.

Data BPS menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di Indonesia masih berkisar pada angka 8,58 tahun (setara SMP). Hal ini mencerminkan keterbatasan kualitas pendidikan, yang berpotensi menciptakan generasi yang kurang siap menghadapi tuntutan era digital dan teknologi canggih. Jika investasi di bidang pendidikan dan pelatihan keahlian tidak dilakukan dengan maksimal, bonus demografi ini bisa menjadi bumerang yang mengakibatkan pengangguran dan ketimpangan ekonomi. Apalagi jika pendidikan itu juga gagal menanamkan nilai-nilai akhlak di dalam menjalani kehidupan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN