Tahun 632 M: Usaha Wahsyi bin Harb dalam Menebus Kesalahan Terbesar dalam Hidupnya

 
Tahun 632 M: Usaha Wahsyi bin Harb dalam Menebus Kesalahan Terbesar dalam Hidupnya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Wahsyi bin Harb adalah seorang budak asal Habasyah (Ethiopia) yang dimiliki oleh Hindun binti Utbah, seorang istri dari pembesar Quraisy, yaitu Abu Sufyan. Ia dikenal dalam sejarah Islam karena perannnya dalam Perang Uhud. Tindakannnya dalam perang ini, di mana ia membunuh paman Rasulullah SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib, menjadi salah satu momen kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Sebelum Perang Uhud, Hindun binti Utbah membuat suatu perjanjian dengan budaknya, ia menjanjikan sebuah kemerdekaan apabila Wahsyi bisa membunuh Hamzah bin Abdul Mutahlib. Dengan satu skill melempar tombak yang dimilikinya, Wahsyi berhasil mensyahidkan Hamzah bin Abdul Muthalib dalam pertempuran. Perlu dicatat sobat, Wahsyi melakukan perbuatan ini murni atas keinginannya untuk merdeka, tidak ada dendam sama sekali kepada Hamzah.

Singkat cerita, ketika sudah merdeka ia pergi menemui Rasulullah SAW untuk menyatakan Islam sekaligus permintaan maaf atas perlakuannya ketika ia masih menjadi seorang budak. Rasulullah SAW menerimanya, namun ingatan tentang pamannya sangat mengiris hatinya. Rasulullah SAW meminta agar Wahsyi tidak menampakkan dirinya lagi di depan Rasulullah SAW.

Pernyataan Rasulullah SAW menimbulkan perasaan senang sakaligus sedih bagi Wahsyi, senang telah dimaafkan, namun sedih ketika ia tidak bisa berhadapan langsung dengan Rasulullah SAW. Dengan diliputi rasa cinta kepada Rasulullah SAW, ia mencari celah. Banyak pendapat yang menceritakan bahwa Wahsyi sering kali memandangi Rasulullah SAW dari jauh.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN