Terjemah Kitab Qami' At-Tugyan Bab 10-13: Cinta Allah, Takut Siksa, dan Mengharap Rahmat-Nya

 
Terjemah Kitab Qami' At-Tugyan Bab 10-13: Cinta Allah, Takut Siksa, dan Mengharap Rahmat-Nya
Sumber Gambar: Tim Laduni.ID, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – berikut terjemah cabang kesepuluh hingga ketiga belas dalam Kitab Qami’ At-Tugyan:

Cabang Kesepuluh: Cinta Kepada Allah

Imam Sahal berpendapat bahwa salah satu tanda kecintaan kepada Allah adalah kecintaan kepada Al-Qur'an. Kecintaan kepada Allah dan Al-Qur'an juga tercermin dalam kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya, kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw ditunjukkan dengan mencintai sunnah (hadis). Tanda kecintaan kepada sunnah adalah kecintaan kepada akhirat. Sementara itu, kecintaan kepada akhirat akan tampak dalam kebencian terhadap duniawi. Kebencian terhadap dunia berarti tidak mengejar hal-hal dunia kecuali untuk dijadikan bekal dalam perjalanan menuju akhirat.

Imam Hazim Ibn Alwan, yang semoga Allah menyucikan jiwanya, berpendapat bahwa seseorang yang mengakui tiga hal tanpa menyertakan tiga bukti lain adalah seorang pembohong besar. Barang siapa mengaku mencintai Allah tetapi tidak menjauhi larangan-larangan-Nya, maka ia adalah seorang pembohong besar. Begitu pula, barang siapa mengaku mencintai Nabi Muhammad Saw tanpa mencintai kemiskinan, maka ia adalah pembohong besar. Demikian juga, siapa pun yang mencintai surga tanpa menginfakkan hartanya untuk bersedekah adalah seorang pembohong besar.

Sebagian orang yang telah mendapatkan makrifat kepada Allah berpendapat bahwa jika iman hanya berada di luar hati, seseorang akan mencintai Allah dengan kecintaan yang biasa-biasa saja. Namun, apabila iman sudah meresap ke dalam hati yang paling dalam, maka ia akan mencintai Allah dengan kecintaan yang sangat mendalam dan akan meninggalkan segala maksiat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN