Tahun 1960 M: Pemikiran Clifford Geertz tentang Masyarakat Islam di Jawa

 
Tahun 1960 M: Pemikiran Clifford Geertz tentang Masyarakat Islam di Jawa
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Clifford Geertz, seorang antropolog Amerika, memperlkenalkan konsep abangan, priyayi, dan santri dalam karyanya yang berjudul The Religion of Java pada tahun 1960 Masehi. Dalam studinya tentang masyarakat Jawa, Geertz membagi struktur sosial Jawa berdasarkan agama ke dalam tiga kategori ini untuk memahami dinamika dan kompleksitas budaya dan keagamaan masyarakat Jawa pada masa itu.

Masing-masing kategori ini memiliki pandangan dan praktik keagamaan serta gaya hidup yang berbeda-beda.

Abangan, Santri dan Priyayi

Menurut Geertz, Abangan adalah golongan masyarakat Jawa yang lebih condong pada kepercayaan-kepercayaan animisme dan tradisi spiritual lokal. Mereka bukanlah penganut Islam yang taat, melaikan menjalankan bentuk sinkritisme yang menggabungkan unsur-unsur Hindu, Buddha, dan animism Jawa dengan elemen Islam. Bagi kaum abangan, agaman lebih dilihat sebagai bagian dari adat budaya Jawa daripada ajaran yang mengikat secara spiritual atau ritual.

Kemudian kelompok Priyayi menurutnya merupakan golongan elit bangsawan dalam masyarakat Jawa, yang berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa seperti Mataram. Secara historis, mereka adalah kalangan pegawai kerajaan dan pejabat pada masa pemerintahan kolonial yang berpendidikan, terpelajar, dan memegang kekuasaan administratif.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN