Kisah Nyai Hj. Solichah A. Wahid Hasyim (4): Ibu Bentuk Kepribadian Anak melalui Buku dan Silaturahmi, Kesan Aisyah Hamid Baidlowi
Laduni.ID, Jakarta - Nyai Hj. Solichah A. Wahid Hasyim (1922-1994) merupakan sosok yang selalu memberikan nilai-nilai berharga kepada anak-anaknya melalui berbagai cara sederhana namun penuh makna. Salah satu kenangan indah yang disimpan Nyai Hj. Aisyah Hamid Baidlowi (1940-2018), putrinya, adalah saat ibunya memberikan buku sebagai hadiah. Misalnya, ada sebuah buku berjudul Empat Dara yang diberikan Nyai Hj. Solichah, berisi tentang bagaimana seorang remaja putri tumbuh menjadi wanita dewasa.
“Ibu selalu memberikan buku, baik ketika ada peristiwa istimewa seperti ulang tahun atau dalam keseharian kami. Melalui buku, Ibu menanamkan pelajaran hidup dengan cara yang mengesankan,” kenang Aisyah.
Selain buku itu, ada satu buku yang sangat membekas bagi Aisyah, yakni kisah Umar Al-Faruq. Buku ini bercerita tentang Umar bin Khattab, sosok yang dikenal keras dan kuat, yang akhirnya berubah menjadi seorang tokoh Islam yang begitu menjunjung tinggi ajaran-ajaran agama. Buku ini, yang juga sangat disukai oleh Nyai Hj. Solichah, menunjukkan bahwa seseorang dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik dengan keyakinan dan ketekunan.
Aisyah menambahkan, “Ibu ingin kami melihat bagaimana seseorang yang kasar bisa berubah menjadi penuh keimanan, serta bagaimana beliau menekankan pentingnya membaca kisah-kisah yang membangun karakter.”
Nyai Hj. Solichah sangat menyadari pentingnya membaca dan menumbuhkan minat literasi sejak dini. Beliau selalu menyediakan buku-buku yang disukai oleh anak-anaknya, mulai dari buku agama, kisah kehidupan hingga cerita silat, terutama karya Kho Ping Ho yang berisi falsafah hidup. Bagi Nyai Hj. Solichah, buku-buku itu mengajarkan anak-anaknya menjadi orang yang bertanggung jawab dan penuh kesadaran.
Memuat Komentar ...